Thursday, June 12, 2008

Benarkah tiada keraguan padanya?

Suatu perkara yang bolehlah dibanggakah pada masyarakat sekeliling di ketika, di saat dan pada era dimana manusia lupa dan memisahkah antara keagamaan dan kehidupan seharian iaitu tahap sensitiviti yang tinggi terhadap isu-isu berkaitan Islam yang mana bolehkah difokuskan lagi iaitu isu-isu berkaitan Al Quran dan Rasulullah.

Cukup pantang bagi masyarakat 'Islam' [yang hidupnya tidaklah didalam kesejahteraan walaupun Islam itu sejahtera pada maksudnya] apabila dua perkara itu diusik, dicuit-cuit. Cukup pantang!

Melenting...Marah..Namun kebiasaanya perasaan-perasaan ini hanyalah dizahirkan dalam bentuk, apa lagi kalau bukan BOIKOT. Boikot...boikot..boikot...Apa ada pada boikot?
Boikot barangkan keluaran negara sekian-sekian yang terbaru 'Holland'. Boikot laa....
Barangkali kalau ditanya kepada mereka-meraka ini, mengapa melenting? mengapa marah? Mengapa boikot?

Adakah kerana penghinaan-penghinaan yang mereka lemparkan itu?
Patutkah kita marahkan meraka?

Kita tinggalkan seketika persoalan itu.
Pernahkah kita bertanyakan diri sendiri..
"Yakinkah kita terhadap Al Quran ini?"...
"Berapa percenkah keyakinan kita pada Al Quran ini?"

Kalau ditanya, sudah pastilah jawabannya..
"Mestila yakin..."
"100%..."
"Wajib yakin.."
"Itukan rukun Iman...mestila yakin..."

Benarkah? Diri sendirilah yang lebih mengetahui.

[17:14]"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu."

Berkatalah Allah dalam kitab yang tidak ada keraguan padanya ini

[5:68]Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu." Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.

yakinkah? So, berapa banyakkah ajaran yang telah kita tegakkan?

[14:18]
Orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.

sudah diterimakah amalan kita?

Berkatalah lagi Allah di dalam Kitab yang tiada keraguan padanya ini

[18:46]Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.
[8:28]Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.
[6:32]Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?

Yakinkah kita yang kampung akhirat itu lebih baik? Adakah kita utamakan kampung akhirat itu atau pun perkampungan yang penuh dengan senda gurau dan permainan ini? Atau...

[7:176]Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.

Berbicara lagi Tuhan yang maha esa dalam Kitab yang tiada keraguan ini

[24:1](Ini adalah) satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam)nya, dan Kami turunkan di dalamnya ayat ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya.

Adakah kita melaksanakan segala hukum yang ada dalam Kitab yang tiada keraguan padanya ini? Atau melaksanakan sebahagian? Betulkah tidak ada keraguan padanya?

Berbicaralah lagi Tuhan yang Maha Pemurah dalam Al Quran yang tiada keraguan padanya ini

[35:15]Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.

Yakinkah kita yang kitalah berkehendak kepada Allah? Adakah jalan yang kita tuju itu jalan mendekatkan diri kepadaNya? Atau tidak nampak jalannya?

[5:35]Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.

Sudahkah dicari jalan itu? Atau menuggu jalan itu dibukakan? Ragukah kita?

[47:7]Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.

Yakinkah kita yang Allah akan tolong kita? Adakah kita penolong agama Allah? Diperintahkah jadi penolong agama Allah. Jadikah kita?

[61:14]Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.

Kitab ini sebenar-benarnya tidak ada keraguan padanya.

[2:2] Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa

Dikuatkan lagi dengan jaminan Yang Maha Esa

[10:37]Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.

Yang ragu itu adalah diri sendiri, bermain bergurau senda. Jika tidak, sudah pastilah Al Quran itu dilaksanakan. Dan dialog-dialog...

"Ala...muda lagi..tua nanti bertaubat la.."

"Kalau dilaksanakan hudud, potong tangan kanan, nanti curi lagi..potong tangan kiri pulak, lepas tu curi lagi.. potong apa pulak?"

dan sebagainya pasti tidak akan dikumandangkan. Mengapa ini terjadi?

[9:65]Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"

Berbalik pada soalan tadi, "Patutkah kita marahkan meraka?" sedangkan kita hari-hari bergurau senda dan bermain-main dengan apa yang kita akui bahawa tidak ada keraguan padanya itu. Sedangkan hari-hari kita menghina, memperolok-olok dan menjadikan Al Quran itu suatu yang tidak diacuhkan. Patutkah kita marahkan mereka dikala kita tidak memartabatkan Al Quran itu? Patutkah kita marahkan mereka disaat kita menjauhkan diri dari Al Quran? Wajarkah?

[68:40]Tanyakanlah kepada mereka: "Siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil itu?"

Tidakkah kamu memikirkannya?

No comments: